Sabtu, 15 Agustus 2009

Keep on rolling bro...







sedikit tentang freestyle


ini adalah teori tentang salah satu trik dalam freestyle. pertama-tama pacu motor Anda dengan kecepatan 30 - 40 km/jam saja, lalu cepat-cepat injak rem secara total namun hati-hati, majukan badan sedikit ke arah tangki yang diikuti dengan kaki dilipat ke depan.
Tekan stang dengan kedua tangan untuk membantu motor agar naik. Ketika motor akan naik, badan jangan sampai ikutan condong ke depan dan usahakan tegak ke belakang. Nah, begitu posisi roda belakang sudah terangkat, semuanya tinggal mengandalkan kekuatan tangan untuk menjaga keseimbangan.
Itulah gerakan stopie, salah satu dari tiga gerakan dasar dalam Freestyle, yakni stopie, wheelie dan burnout (posisi memutar roda belakang membentuk sebuah lingkaran dan menghasilkan asap akibat gesekan antara roda dan aspal)
Anak muda di hampir seluruh dunia kini sedang gandrung-gandrungnya dengan Freestyle, salah satu olahraga motor ekstrem nan atraktif dengan polah tingkah yang mengundang decak kagum siapa pun yang melihatnya. Di Indonesia pun tak kalah pamor, fenomena motor edan ini sudah membuat “gila” anak-anak muda, bahkan sampai di pelosok desa. Motor hancur atau kaki patah dan luka-luka di sekujur tubuh, itu adalah hal yang biasa. Sama sekali tak menyurutkan niat freestylers atau gaya bebas aksi motor itu beraksi di jalanan. Itu semua adalah risiko yang justru membuat freestyle menjadi lebih menarik dan menantang.
Tak jelas siapa yang pertama mencipta olahraga ini. Yang jelas pada tahun 2001, X-treme Sport Bike Association (XSBA) AS, secara perdana mengadakan Freestyle Sport Bike Competitions di Pocono Cycle Festival in Long Pond Pennsylvania. Kompetisi tak kurang dari 20 freestylers Amerika paling top saat ini ikut dalam kejuaraan tersebut. Kejuaraanmeperebutkan piala "King of Pocono" itu sungguh sangat meriah. Berbagai gerak dan gaya ditunjukkan di hadapan juri dan penonton, hingga sampai pada keputusan terakhir menetapkan Pauly Sherer dari "Las Vegas Extremes" sebagai pemenangnya. Dengan demikian, dialah pemenang XSBA Freestyle pertama.
Kini freestyle telah berevolusi dari aktivitas yang dianggap membahayakan menjadi satu aktivitas yang dipandang menghibur. Tak ayal banyak orang senang menikmati olahraga ini. Bahkan tak perlu jauh-jauh, ke luar negeri untuk menikmati atraksi ini. Di pusat kota, daerah yang penuh keramaian anak muda, umumnya tak jauh dari alun-alun kota. Itulah orang muda, segala sesuatu mengandung unsur bahaya, kebebasan, tantangan penuh gejolak akan terus dicari-cari. Segala aktivitas yang dapat mengekspresikan unsur-unsur tadi pasti akan diminati.